How
Do Aircraft Fly ???
Pesawat
terbang merupakan alat transportasi udara yang tidak asing lagi bagi kita. Jutaan
orang telah menggunakan alat transportasi udara ini. Namun , berapa orang yang
tahu mengenai penjelasan ilmiah mengenai mengapa sebuah pesawat terbang dapat
terbang di udara? . Fenomena fisika ini sering diabaikan oleh banyak orang,
kebanyakan orang cenderung tidak peduli terhadap fenomena semacam ini.
Ketidakpedulian ini menunjukkan adanya sikap kurang kritis terhadap kejadian
yang ada disekitarnya (wah bahaya nih o_o). Peduli ataupun tidak, fenomena
fisika terus trejadi di sekitar kita tanpa kita sadari ( sudah cukup sepertinya
basa-basinya ^_^). Langsung saja kita bahas fenomena fisika yang cukup menarik
ini ‘How Do Aircraft Fly???’ atau bahasa kerennya ‘Bagaimana pesawat dapat
terbang???’.
Gaya-gaya
Aerodinamika

Kesalahpahaman
Misleading-concept(apaan
tuh??) dalam penjelasan mengapa pesawat dapat terbang masih sering
terjadi. Misleading
concept
yang dimaksud adalah kesalahpahaman tentang penjelasan mengenai
timbulnya gaya angkat pada pesawat sehingga menyebabkan pesawat dapat
terbang(Ooo gitu toh..). Biasanya, penjelasan mengenai bagaimana
pesawat dapat terbang diawali dengan gambar seperti di bawah ini.
Pendapat
yang banyak dipahami adalah pendapat yang menekankan pada perbedaan
kecepatan di bawah dan di atas sayap pesawat sebagai penyebab utama
timbulnya gaya angkat , di mana kecepatan udara di atas sayap lebih
cepat dibandingkan dengan di bawah sayap pesawat. Pendapat ini
menganggap udara yang terbelah pada bagian depan sayap pesawat tiba
di bagian belakang sayap pesawat secara bersamaan dengan udara yang
berada di bawah sayap pesawat sehingga udara yang berada di atas
sayap pesawat harus bergerak lebih cepat karena menempuh lintasan
lengkung (permukaan sayap pesawat bagian atas) yang lebih panjang
dibandingkan dengan lintasan yang ditempuh udara pada bagian bawah
sayap pesawat. Perbedaan kecepatan ini akan menimbulkan perbedaan
tekanan di atas dan bawah sayap di mana tekanan pada bagian atas
sayap pesawat lebih rendah dibandingkan
tekanan pada bagian bawah sayap pesawat. udara dengan tekanan yang lebih tinggi
pada bagian bawah sayap pesawat, karena efek Bernoulli, akan bergerak ke tekanan yang
lebih rendah(bagian atas sayap pesawatt sehingga terbentuk gaya angkat yang bekerja pada bagian
bawah sayap pesawat yang menyebabkan pesawat terangkat dan dapat
terbang.
“Loh
kan gak semua pesawat bentuk sayapnya melengkung pada bagian atas,
gimana kalo bentuk sayapnya datar? pesawatnya gak bisa terbang dong?.
Tapi kenapa pesat tempur yang sayapnya datar bisa terbang???.Coba
lliat ini deh..
“
atau yang ini,
Berdasarkan
penjelasan sebelumnya, pesawat dengan sayap yang bagian atasnya datar
tidak menghasilkan lift
karena kecepatan di bagian atas dan bawah sayap pesawat sama besar
sehingga tidak ada perbedaan tekanan yang berakibat tidak adanya gaya
lift.
Pada
kenyataannya, seperti gambar pesawat tempur di atas, pesawat dengan
sayap yang datar dapat terbang. Dari fakta ini, dapat disimpulkan ada
hal yang perlu dibenahi dari pendapat di atas karena pendapat
tersebut tidak dapat menjelaskan mengenai pesawat dengan sayap yang
datar.
Pembenahan
Konsep
Seperti
telah disebutkan sebelumnya, terdapat hal yang perlu dibenahi dari
pendapat di atas. Hal tersebut yaitu mengenai timbulnya gaya angkat
pada pesawat. Gaya lift
yang bekerja pada sayap sebenarnya merupakan sebuah gaya reaksi jadi
bukan disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. ‘kalo
ada gaya reaksi pasti ada gaya aksinya dong??, terus siapa gaya
aksinya??’.
Memang benar, berdasarkan hukum III Newton , seharusnya terdapat gaya
aksi yang menimbulkan gaya reaksi, tapi sebelumnya tinjau gambar di
bawah ini.
Gambar
di atas menggambarkan aliran udara di sekitar saya pesawat. Gambar
ini berbeda dari gambar sebelumnya di mana perbedaan tersebut
terlihat pada aliran udaranya. Pada gambar yang pertama, udara tidak
terbelokkan setelah melewati sayap pesawat atau dapat dikatakan arah
aliran udara ketika sebelum mencapai sayap pesawat sama dengan
setelah melewati sayap pesawat. Jika demikian, maka dapat disimpulkan
tidak ada gaya yang bekerja pada aliran udara tersebut. Pada kasus
ini maka tidak akan ada gaya reaksi pula.
Bandingkan
dengan gambar sayap pesawat yang kedua, udara yang melewati sayap
pesawat arahnya terbelokkan ke arah bawah. Selain terbelokkan, aliran
udara juga dipercepat. Dengan demikian berdasarkan hukum II Newton,
F
= m a
Karena
adanya percepatan, dapat diketahui mengenai adanya gaya yang
dikerjakan oleh sayap pesawat pada aliran udara di atas dan bawah
sayap pesawat. Berdasaarkan hukum III Newton, gaya yang dikerjakan
sayap pesawat pada aliran udara(aksi) akan menimbulkan gaya yang
dikerjakan oleh aliran udara terhadap sayap pesawat (reaksi) yang
besarnya sama tapi berlawanan arah.Skema gaya aksi-reaksi kira-kira
seperti ini,
Kesimpulannya,
gaya lift
merupakan gaya reaksi yang timbul akibat adanya gaya yang dikerjakan
sayap pesawat pada aliran udara. Pesawat dapat terbang karena adanya
gaya lift
yang
disebabkan oleh pembelokkan dan percepatan pada aliran udara. Kurang
tepat jika dikatakan gaya lift
timbul karena adanya perbedaan tekanan udara di atas dan bawh sayap
pesawat (Oooo git toh….^_^).
0 komentar:
Posting Komentar